MAKASSAR – Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengungkap ada lurah yang melakukan pungutan liar (pungli) ke pengusaha telekomunikasi.
Danny menyampaikan mendapat laporan tersebut langsung dari pengusaha telekomunikasi.
Tak tanggung-tanggung, pungli yang dilaporkan mencapai Rp75 juta.
“Saya didatangi salah satu perusahaan telekomunikasi sampai saya agak malu hati. Ada satu lurah meminta pungutan liar/uang ke pengusaha fiber optik termahal di dunia. Sudah ada catatannya di saya,” ungkap Danny saat rapat koordinasi bersama OPD di Kantor Balai Kota Makassar, Selasa (15/11/2022).
Danny menegaskan akan mengusut oknum lurah yang melakukan pungutan.
Apalagi, pemberian izin untuk pemasangan fiber optik bukan wewenang kelurahan.
Lurah bersangkutan terancam dinonjobkan.
“Tidak semua bisa pasang sembarang kabel dan menggali ini kota. Walaupun ijin di kita,” jelasnya.
“Kau (lurah) kasih bersih namamu, bayangkan ada yang diminta Rp75 juta. Segera saya akan usut. Berhenti yang begitu-begitu. Siapapun dia,” sambungnya.
Danny berencana akan melakukan evaluasi total terhadap lurah-lurah se Kota Makassar.
Mereka yang kinerjanya kurang baik siap-siap akan dilengserkan.
Danny mengaku sudah memegang catatan kinerja para lurah tersebut.
Ia memberi kesempatan untuk mereka bekerja lebih baik hingga akhir bulan ini.
“Saya masih kasih kesempatan satu bulan, catatannya sudah ada. Maka sayat tes lagi dengan Lorong Wisata,” ujarnya.
Wali Kota Makassar dua periode ini meminta asisten untuk mengawasi kinerja lurah lewat lorong wisata.
“Setiap asisten 51 lorong wisata. Pak sekda yang bagi,” katanya. (*)
Tribunmakassar