Makassar – Setelah resmi menyerahkan lahan jalan Metro Tanjung Bunga seluas kurang lebih 181.000 M2 (meter persegi) dengan panjang jalan ± 6,5 Km. Jalan ini diserahkan sejak dibangun 22 tahun lalu.
Dan kembali di bangun melalui Dinas PU kota Makassar pada tahun 2021, diketahui, proyek Jalan Metro Tanjung Bunga menelan anggaran Rp87.856.499.000. Dan bersumber dari APBD Pemkot 2021.
Namun keindahan jalan metro Tanjung bunga saat ini tidak luput dari pedakang kaki lima(PKL), para pedagang kaki lima,begitu gembiranya melihat jalan lebar dan terbuat dari beton,sehingga para pedagang berlomba -lomba menjual barang dagangannya di pinggir jalan di bawah rindang pohon.
Sehingga para pengguna jalan metro tanjung bunga begitu ramai,ketika di lewati para pengendara,hal inilah pemerintah kota Makassar,melalui kecamatan Tamalate
oleh kasie trantib kecamatan Tamalate dan Danton Satpol PP bersama BKO satpol PP kecamatan Tamalate,
turun kejalan untuk mengingatkan,dan menyampaikan bahwa jalan poros metro tanjung bunga, bukan untuk di pakei berjualan, untuk mengurangi tingkat kemacetan lalulintas sepanjang jalan metro tanjung bunga,maka selayaknya jangan menjual sepanjang jalan tersebut.
Penertiban PKL di sepanjang jalan Metro tanjung bunga kelurahan Tanjung Merdeka dan Maccini Sombala , oleh kasie trantib kecamatan Tamalate dan Danton Satpol PP bersama BKO satpol PP kecamatan Tamalate,Selasa (2/8/2022).
kasie trantib kecamatan Tamalate menyampaikan teguran secara persuasif kepada para pedagang kaki lima tersebut untuk tidak berjualan di sepanjang jalan Metro tanjung bunga yang akan dapat mengganggu arus lalu lintas di sekitar lokasi tersebut dan rawan kecelakaan serta dapat menimbulkan kesemrawutan di sepanjang jalan tersebut.
“Diingatkan kepada para pedagang kaki lima tersebut untuk mencari tempat yang aman dan lebih tepat untuk kegiatan usahanya,tutup Noval Kase trantib kecamatan Tamalate”
Mediatorjurnal